Sabtu, 27 Juli 2024

Kali Kedua Disdik Gelar Anugerah Manusastra, Kali ini Apresiasi untuk Para Pendidik

3 Mei 2024 09:14

INNews.com, Bandung – Anugerah Manusastra kembali digelar untuk keduakalinya oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung bidang Pendidikan Non Formal (PNF). Kali ini anugerah Manusastra 2024 untuk tokoh sastra dan kebahasaan pendidik di Kabupaten Bandung.

Anugerah Manusastra ini diberikan pada
peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 yang digelar Pemda Bandung, Kamis (2/5/2024).

Setelah penggelar upacara Hardiknas di Lapangan Upakarti Dinas Pendidikan mengadakan resepsi Hardiknas di Aula Kantor Dinas Pendidikan yang juga dihadiri oleh para mantan pejabat Disdik diera sebelumnya.

Kepala Bidang Pendidikan Non Formal (PNF) Disdik Kabupaten Bandung, Agus Deradjat, M.Pd mengatakan, Bidang PNF sebagai pelopor penghargaan Manusastra,

meluncurkan program ini seiring dengan program Bupati Bandung di bidang muatan lokal.

Kabid. Pendidikan Non Formal Disdik Kab. Bandung, Agus Drrajat. Foto: dok

Menurut Agus Derajat, seleksi para peserta dibagi menjadi 3 tahapan yaitu portofolio, essai dan wawancara oleh juri. “Dari essai ini akan terlihat produk produk mereka, setelah itu kita lihat apakah diimplementasikan tidak hasilnya. Jadi ada jejak yang kita nilai, ” katanya di sela acara.

Dewan juri sebagai tim penilai, terang Agus juga dipilih yang kompetensinya terandalkan. “Saya ucapkan terimakasih pada dewan juri yang telah memberikan bantuan kepada kita,” katanya.

Ketua Paguyuban Seniman dan Budayawan Kabupaten Bandung (Pasebban), yang juga Ketua Dewan Juri Manusastra 2024, Dani Sugiri menilai, Manusastra sebuah kegiatan yang luar biasa dari pemerintah Kabupaten Bandung, sebagai wujud apresiasi kepada para pelaku budaya dari para pendidik.

“Ini salah satu program Bapak Bupati Bandung yang diterjemahkan secara baik oleh Dinas Pendidikan, dengan memberikan penghargaan di bidang sastra. Saya kira ini baru satu -satunya di Jawa Barat,” kata Dani di sela acara.

Menurut Dani Sugiri, Manusastra adalah penghargaan atas karya cipta warga masyarakat Kabupaten Bandung bagi mereka yang memiliki ketertarikan, keahlian dan kelebihan d ibidang sastra.

Ketua PASSEBAN/Ketua Dewan Juri Anugerah Manusastra, Dani Sugiri. Foto: dok

Pemkab Bandung kata Dani Sugiri sudah menyelenggarakan dua kali Manusastra. Yang pertama tahun 2023 dengan peserta dari masyarakat umum. Sedangkan yang kedua kalinya, tahun 2024 inii pesertanya dari kalangan pendidik, guru SD dan SMP.

Dani mengaku merasa bangga dengan keguatan Manusastra yang bertena “Kuring Reueus Jadi Guru di Kabupaten Bandung” ini. Atsa nama dewan juri yang terdiri 2 orang dari UPI dan 2 orang dari UNPAD, Dani mengapresiasi kegiatan ini.

Menurut Dani, tadinya hanya memasyarakatkan esai tapi ternyata para guru di Kabupaten Bandung sudah banyak yang menulis buku. ” Kami baru tahu sekarang. Bila tidak dengan Manusastra ini kami tidak tahu. Setelah kami lihat buku- buku mereka dan tahap wawancara dengan 20 orang nominatornor dari 31 kecamatan, luar biasa mempresentasikan karya – karya y original mereka, ” terang Dani Sugiri.

Dani berharap ke depan Anugerah Manusastar bisa melibatkan peserta yang lebih banyak lagi.”Ke depan untuk peserta boleh dari keluarga PGRI dan bisa melihatkan guru yang sudah purnabakti. Kemarin itu hanya guru aktif, padahal yang purna memiliki banyak waktu untuk dicurahkan, ” katanya.

Dari 20 orang nominaror Ecep Yuli Sukmara, penddik dari SDN Lebakwangi 01 Kecamatan Arjasari dan Erum Rumisah dari SDN Srirahayu Kecanatan Cikancung adalah 2 orang yang mendaapat Anugerah Manusastra.

Ecep yang telah banyak menulis esai dan beberapa buku, mengaku bangga dan berterima kasih kepada Pemda Bamdung. Menurutnya, penghargaan ini sangat memotivasi dirinya untuk terus berkarya. “Saya sangat berterima kasih dan bangga kepada pemerintah, ” kata Ecep yang juga rajin menuslis di media cetak ini.

Selain penghargaan yang diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Dr. H. Agus Fitman Zaini, dalam kesemoatan itu juga diluncurkan buku berjudu ” Untaian Mutiara Hati untuk Guru, Pendidikan dan Literasi”, karya Dr. H. Agus Firman Zaini yang berkolaborasi dengan seorang pendidik, Drajat, S.Pd, M.M.*** Sopandi

Berita Terkait

Komentar

344d920b-801a-4dad-97e7-00209261eaf6
banner-iklan

Terpopuler

SANA SOPIANA
BANNER-2

Berita Terbaru