Senin, 16 September 2024

Saat Resmikan Mushola An-Nur Bupati Beberkan Alasan Gulirkan Insentif Guru Ngaji

11 Agustus 2024 08:36

INNews, Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengajak masyarakat Kabupaten Bandung untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Ajakan tersebut disampaikan Dadang Supriatna saat menghadiri syukuran ruko dan peresmian Mushola An-Nur
di Halaman Mushola An-Nur Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Minggu (11/8/2024).

Dadang Supriatna berharap Mushola An-Nur yang baru diresmikan tersebut bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan mempererat ukhuwah islamiah.

Menurut Dadang Supriatna, perlu meningkatlan keimanan karena kondisi saat ini sudah memperlihatkan, hampir terjadi degradasi akhlak. Oleh karenanya, salah satu program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung adalah memuliakan ulama.

“Bagaimana kita memuliakan ulama? Salah satunya memberikan insentif kepada guru ngaji sekabupaten Bandung,” kata Dadang Supriatna.

Dadang Supriatna mengatakan, memberikan perhatian kepada guru ngaji karena syariatnya kalau tidak ada peran guru ngaji, para ustadz/ustadzah dan ulama, tidak mungkin seperti dirinya bisa berpidato di depan masyarakat.

“Allah memberikan amanah kepada kita adalah untuk mendidik anak-anak kita. Tapi jarang sebagai orang tua, melaksanakan ijab kabul atau nitip kepada ustadz dan ustadzah,” kata Dadang Supriatna.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna juga mengungkapkan alasan lain dirinya memprogramkan imsentif guru ngaji.

Saat Kang DS jadi Kepala Desa Tegalluar tahun 1998, di usia 26 tahun, ada kejadian seorang ustadz yang sakit, setelah dirawat di rumah sakit dan sehat kembali tidak bisa pulang karena tidak punya biaya. ” Maka pada saat itu, saya langsung menjemput ustadz tersebut,” katanya.

Saat di perjalanan, ujar Kang DS jika ia jadi Bupati Bandung, maka tidak hanya ustadz-ustadzah se-Desa Tegalluar saja yang akan diperhatikan, tapi se-Kabupaten Bandung ustadz dan ustadzah bakal diperhatikan.

“Alhamdulillah begitu terpilih jadi Bupati Bandun, bisa menganggarkan untuk guru ngaji sebesar Rp 109 miliar pertahun ,” kata Kang DS.

Dadang Supriatna menyebut, sudah berjalan 3 tahun, selama kepemimpinannya, para ustadz/ustadzah bahkan diberikan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. “Bagi penerima BPJS Ketenagakerjaan, jika meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta, ” katanya.

Kang DS berterima kasih atas pembangunan Mushola An-Nur. Ia berharap menjadi shodaqoh amal jariah yang pahalanya terus mengalir. “Walaupun kita sudah meninggal dunia. Siapa saja yang mengeluarkan shodaqoh setiap hari, maka Allah akan memberikan rezeki yang berlimpah untuk kemajuan dan kehidupannya,” pungkasnya.*** di/Ayi

Berita Terkait

Komentar

344d920b-801a-4dad-97e7-00209261eaf6
banner-iklan

Terpopuler

SANA SOPIANA
BANNER-2

Berita Terbaru