iNNews, Bandung – 90 mahasiswa Program Studi (Prodi ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Administrasi Negara Universitas Nurtanio Bandung melakukan Kuliah Kerja Nyata Mandiri Terprogram (KKNMT) di Desa Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung dari tanggal 25 Juli-28 Agustus 2025.
Ketua KKNMT Universitas Nurtanio, Deden Supriatna menyebutkan ada 3 program unggulan KKNMT dari Universitas Nurtanio, yakni : pertama pencegahan stunting, kedua pencegahan banjir atau pengolahan mitigasi banjir, dan ketiga pengelolaan sampah.
“Kegiatan pencegahan stunting, yaitu dengan mengedukasi masyarakat bagaimana pencegahan stunting itu, apa makanan atau gizi yang harus dipenuhi kepada balita dan ibu hamil melalui program Isi Piringku dan program pemberian makan tambahan,” kata Deden di Posko KKNMT mahasiswa Universitas Nurtanio, di aula Desa Sayati, Senin (11/8/2025).
Kegiatan pencegahan stunting ini, kata Deden berkolaborasi dengan pihak desa, berkunjung ke posyandu-posyandu untuk membantu kegiatan dan melihat bagaimana perkembangan ibu Hami dan balita.
Untuk program pencegahan atau mitigasi banjir, terang, Deden di divisi banjir melakukan edukasi mitigasi banjir. “Bagaimana ketika banjir terjadi dan kita menanganinya seperti apa, dan apa yang harus dilakukan, evakuasinya kemana, serta bagaimana kita mengurangi atau mencegah banjir supaya tidak terjadi, karena nanti berkaitan dengan divisi sampah yaitu proses pemilahan Samalah, secara mandiri di rumah tangga.
“Jadi program kita lebih mengutamakan bahwa sampah yang dikelola oleh rumah tangga masing-masing itu harus sudah dipilah sebelum di serahkan ke TPS,” imbuhnya.
Selain itu, ujar Deden ada juga program yang namanya Bawaslu, yakni Bawa Sampah ke Posyandu. Sampah-sampah yang bernilai ekonomis seperti botol bekas, kertas-kertas yang bisa dijual dibawa ke posyandu dijual ke bank sampah.
“Kemudian dicatat, nanti ada program dari desa juga untuk tabungan emas dicicil sampah untuk menjadi emas, bekerja sama dengan pihak pegadaian. Kerja sama juga dengan RT RW sekitar,” katanya.
Deden menyebut, pihaknya Sudah melakukan kerja sama juga dengan beberapa pihak dan berjalan dengan baik. “Di RW 12 sudah berjalan pembuatan ekobrik, menghias taman-taman yang ada di sana memanfaatkan sampah yang ada sehingga taman menjadi indah.
“Kegiatan di RW 3 dah RW 5 ada biopori.
Bagaimana sampah organik dikelola masing masing di dalam rumahnya. Membuat satu lubang setiap rumah. Sisa makanan atau sayuran dimasukkan, diuraikan secara alami oleh baktéri akan menghasilkan pupuk organik,” kata Deden.
Untuk masalah banjir, kata Deden lokusnya diprioritaskan di RW 05, masalah sampah di RW 12 karena pengelolaan sampahnya sudah bagus. Tidak sampai keluar namun dikelolanya hanya dibakar sedemikian rupa sehingga sampah berlurang tapi gas karbon menumpuk, sehingga tidak ramah lingkungan.
“Selama KKNMT target utama edukasi berhasil sehingga yang tadinya sampah di Desa Sayati diangkut oleh DLH 1 Minggu 2 kali, Selasa dan Jumat kita targetkan selama 1 kali seminggu Artinya masyarakat sudah bisa memilah,” katanya.
Selama KKNMT Deden mengaku tidak mendapat , kendala, hanya respon masyarakat belum menerima karena mungkin dianggap mahasiswa menggurui.
Selama KKNMT itu juga Deden mengamati masalah banjir. Ia menilai hal tersebut disebabkan oleh meluapnya sungai Cikahyangan, dari observasi yang dilakukan, disimpulkan karena tidak adanya buangan ke Citarum.
Penghambatnya, karena di Kp Pasawahan disekat oleh pihak Danlanud Sulaiman sehingga airnya tidak lancarengalir.
“Solusinya pihak Danlanud mau menghibahkan tanahnya atau membuat lumbung air yang ke depannya bisa dimanfaatkan sebagai PLTA, karena air cukup banyak debitnya ke depan bisa dimanfaatkan untuk PLTA di Lanud Sulaiman. Saya berharap kepada Pak Gubernur Dedi Mulyadi bisa memperhatikan Desa Sayati yang sudah lama punya permasalahan banjir Jadek dan masalah lain,” kata pungkas Deden Supriatna.*** Sopandi