iNNews, Bandung – Badan Pengurus Pusat Studi dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan (Puspin-EBT) ICMI Organisasi Wilayah (Orwil) Jawa Barat periode 2023-2028 resmi dilantik di Hotel Aston Pasteur, Bandung, Sabtu 16/11/2024.
Dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan, acara ini dirangkaikan dengan seminar nasional bertajuk “Peningkatan Pengelolaan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan.”
Pelantikan dipimpin langsung oleh Direktur Badan Pengurus Pusat Puspin-EBT ICMI, Irwamudin H.I. Kulla. Ia menyampaikan harapan besar terhadap pengurus baru. Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah, institusi terkait, dan masyarakat sangat diperlukan agar energi baru terbarukan dapat berkembang secara optimal. Ia juga menegaskan bahwa inovasi menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan sektor energi.
“Pengurus harus aktif mendukung pengembangan energi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, kerja sama lintas sektor sangat penting untuk mempercepat implementasi solusi energi yang inovatif,” ujarnya.
Direktur Badan Pelaksana PUSPINEBT ICMI Jawa Barat, Dr. Capt. H. Muhammad Irwansyah, M.Mar., M.KKK.,
mengapresiasi kepada Ketua Umum ICMI, Prof. Dr. Arif Satria, M.Si., yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal MPP ICMI, Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan tokoh lokal, untuk mengembangkan energi baru terbarukan yang berdampak langsung.
“Kami akan memastikan bahwa program-program yang dijalankan benar-benar mendukung kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Barat. Dengan begitu, manfaat dari energi baru terbarukan dapat dirasakan hingga pelosok daerah, ” katanya.
Yosi Wihara, S.E., Wakil Direktur Badan Pelaksana Puspin-EBT ICMI Jawa Barat, menyoroti besarnya potensi energi baru di Jawa Barat. Menurutnya, wilayah ini memiliki sumber daya alam yang sangat kaya, mulai dari air, panas bumi, hingga limbah yang dapat diolah menjadi energi. Ia juga menggarisbawahi perlunya optimalisasi pengelolaan sampah sebagai salah satu langkah konkret.
“Bandung bisa belajar dari inovasi di Banyuwangi, yang telah berhasil mengubah sampah menjadi energi alternatif. Ini adalah solusi yang sangat relevan untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah di kota ini,” jelasnya.
Selain itu, Yosi berharap bahwa Puspin-EBT mampu menggali potensi lokal dengan pendekatan kreatif. Ia menambahkan bahwa energi berbasis bioenergi, panas bumi, dan bahkan limbah batu bara dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc., Sekretaris Jenderal MPP ICMI, menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus baru. Ia menyatakan bahwa Puspin EBT memiliki peran strategis dalam menciptakan inovasi energi berbasis potensi lokal.
“Kondisi lokal harus menjadi panduan utama dalam mengembangkan energi terbarukan. Jika potensinya mikro hidro, maka fokus harus diarahkan ke sana. Namun, jika potensi angin atau energi gelombang laut lebih besar, hal tersebut juga perlu dimaksimalkan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar MPP ICMI, Prof. Dr. Didin S. Damanhuri, S.E., M.S., DEA. menekankan pentingnya swasembada energi bagi Indonesia. Menurutnya, pengembangan energi baru terbarukan harus menjadi prioritas dalam menciptakan masa depan yang bersih dan berkelanjutan.
“PUSPINEBT dapat menjadi lembaga strategis untuk mendorong penggunaan energi bersih. Ini merupakan langkah nyata menuju Indonesia yang lebih hijau dan mandiri di sektor energi,” ujarnya.
Dr. (HC) Dody Ispriandy A., S.E., M.M., Sekretaris Badan Pelaksana PUSPINEBT ICMI Jawa Barat, mengapresiasi kehadiran berbagai pihak yang mendukung acara ini. Ia menekankan pentingnya dukungan masyarakat, pemerintah, dan akademisi dalam mewujudkan komitmen energi baru terbarukan.
“Kami optimis bahwa program-program yang dirancang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan demikian, visi Indonesia Emas 2045 akan semakin dekat untuk dicapai,” ungkapnya. ***Sopandi